Forum Lingkar Pena atau FLP adalah salah satu forum
atau kelompok atau komunitas menulis terbesar yang ada di Indonesia. Bahkan,
FLP bukan hanya ada di Indonesia, tapi di negera-negara lain, seperti Mesir,
Malaysia, Jepang, Korea Selatan dan lainnya.
Sebagai
salah satu komunitas menulis terbesar di Indonesia. Pastinya FLP mempunyai
kepengurusan tingkat daerah, baik provinsi, maupun kabupaten/kota.
Inaugurasi Angkatan VI FLP Sumatera
Utara
Bertempat di komplek DPR. Jalan Krakatau, Medan.
Pengurus FLP Sumatera Utara (Sumut) membuat acara perekrutan anggota FLP Sumut
angkatan VI yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2014. Dan
saya menjadi salah satu pesertanya.
Foto Para Peserta Inaugurasi Angkatan VI FLP Sumut
Selama berlangsungnya kegiatan. Banyak hal yang saya
dapat tentang dunia kepenulisan. Baik yang disampaikan pemateri maupun diskusi
dengan teman-teman peserta. Dan saya sadar, bahwa pengetahuan saya masih minim
di dunia kepenulisan saat saya bertukar pikiran dengan teman sesama peserta.
Dari 6 materi yang disampaikan, yang paling saya suka ialah materi tentang menulis fiksi. Karena, saya sangat tertarik
dengan fiksi, terutama menulis cerpen. Bagi saya, menulis cerpen sangat
menyenangkan, karena bisa mengekspresikan seluruh imajinasi yang ada di
pikiran.
Berbagi Keceriaan
Saat pembekalan untuk inaugurasi. Para peserta
diminta untuk membuat kado atau hadiah yang harganya tidak lebih dari 5000
rupiah. Yang penting benda tidak habis pakai. Adapun tujuan dibuat seperti itu,
agar para peserta bisa saling bertukar hadiah dan bisa meningkatkan ukhuwah di antara satu dengan yang lainnya.
Foto Hadiah yang telah dipersiapkan peserta untuk saling ditukar
Berbagai macam jenis hadiah ada disitu. Kami pun
memilih berdasarkan nomor yang sudah ditandai di kado yang dicocokkan dengan
nomor yang telah kami pegang sebelumnya di kertas selembar.
Dan,
para peserta diminta untuk menunjukkan hadiah yang di dapat. Saya sendiri
mendapatkan gantungan kunci.
Foto Para Peserta Menunjukkan Hadiah Yang Mereka Dapat
Meskipun saat itu sudah jam 23.30. Namun, suasana di
ruangan masih riuh, karena para peserta saling heboh menceritakan satu sama
lain hadiah apa yang di dapat. Wajah para peserta pun tampak ceria. Indahnya saling berbagi. Itulah yang
dikatakan panitia kepada kami.
Meskipun kegiatan utama inaugurasi FLP ini ialah
untuk memberikan pemahaman tentang dunia kepenulisan, tetapi, ketika
dilapangan, kami—para peserta—tidak melulu membahas tentang dunia kepenulisan.
Kami diajak untuk bisa menguasai bidang yang lainnya. Salah satunya di bidang
pentas seni. Para peserta di bagi ke dalam beberapa kelompok. Dan saya dapat
jatah satu kelompok dengan peserta perempuan, hanya saya sendiri yang
laki-laki, selebihnya perempuan. Jadi, ketika kelompok kami menampilkan hasil
diskusi kami, drama. Saya hanya membacakan narasi saja, sementara para
pemainnya teman-teman saya yang perempuan.
Foto Saat Kelompok Saya Menampilkan Pertunjukkan Seni
Pada sesi ini, setiap kelompok berusaha memberikan
penampilan yang terbaik. Ada yang menyanyi sambil menari, ada yang menampilkan
pagelaran wayang dan drama. Yang pasti, setiap kelompok di tuntut untuk saling
berlomba dalam membuat kreativitas.
Pada
sesi ini pula, baik panitia maupun peserta tampak begitu gembira, karena pada
sesi ini, kami semua benar-benar merasa terhibur. Kami pun berbagi keceriaan
satu sama lain. Semua yang ada di ruangan kegiatan diliputi kegembiraan.
Saat-Saat Mendebarkan
Setelah melalui serangkaian kegiatan, mulai dari
pemberian materi, pertunjukan seni per kelompok, dan lainnya. Pada tanggal 2
November 2014 atau hari terakhir inaugurasi adalah hari dimana setiap peserta
merasa deg-degan. Karena, hari itu pula diumumkan peserta yang lulus atau tidak
lulus menjadi anggota FLP angkatan VI. Semua mata tertuju pada slide power point yang dibuat oleh
panitia.
Foto Slide Power Point Yang
Dibuat Panitia Untuk Pengumuman Kelulusan Inaugurasi FLP Sumut Angkatan VI
Pada saat itu, degupan jantung saya begitu kencang.
Soalnya jarang-jarang saya mendapatkan saat-saat mendebarkan seperti ini.
Setelah slide berakhir,
saya langsung melafadzkan Alhamdulillah,
karena saya lulus menjadi anggota FLP Sumut angkatan VI. Karena nama saya,
JUNAIDI, ditulis berwarna hitam, yang menandakan lulus. Para peserta lain yang
lulus pun melafadzkan Alhamdulillah.
FLP Harus Tetap Eksis
Pengalaman inaugurasi selama 3 hari di FLP
memberikan banyak hal baru kepada saya. Di sini, saya banyak mendapatkan
pengetahuan tentang dunia kepenulisan, penerbitan, kepribadian, dan lainnya.
Saya sangat beruntung karena bisa ambil bagian dalam
kegiatan yang menurut saya luar biasa ini. Dengan slogan “Berbakti, Berkarya,
Berarti” saya berharap, FLP dimana saja pun harus tetap eksis untuk membuat
dunia kepenulisan di Indonesia menjadi lebih baik. Karena, saat ini, dunia
kepenulisan di Indonesia, menurut saya, sedang mengalami penurunan kualitas.
Banyak buku-buku yang diterbitkan namun tidak sesuai norma agama, saling
menebar fitnah, dan yang lebih parah, mengajak para pembacanya untuk menjauh dari
ajaran Islam yang sebenarnya.
Sebagai wadah kepenulisan Islami. FLP harus tetap
eksis, agar para pembaca buku di Indonesia tidak rusak pemikirannya oleh para
penulis liberal yang akan membuat generasi penerus Indonesia menjadi rusak oleh
mereka.
Itulah kata-kata yang kami ucapkan saat foto dibawah ini.
Foto Bersama, Peserta dan Panitia Inaugurasi FLP Sumut Angkatan VI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar